Jumat, 11 November 2016



KONSERVASI IKAN ARWANA IRIAN
(Scleropages jardinii)

Oleh:

AZWIR SIREGAR 
130302020








                                                                             










KONSERVASI SUMBERDAYA HAYATI PERAIRAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016




KATA PENGANTAR



Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Konservasi Ikan Arwana Irian (Scleropages jardinii)” ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Konservasi Sumberdaya Hayati Perairan.
Pada kesempatanyang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Ani Suryanti S.Pi, M.Si Selaku dosen mata kuliah Konservasi Sumberdaya Hayati Perairan yang telah memberikan tugas sehingga menambah ilmu dan wawasan terkhususnya bagi penulis dan semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta sangat diharapkan. Semoga kehadiran makalah ini memenuhi sasarannya.











                                                                                            Medan, November 2016



                                                                                     Penulis






DAFTAR ISI



                                                                                                                      Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ .           i
DAFTAR ISI ...............................................................................................          ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                              
         1.1 Tujuan..............................................................................................         1
         1.2 Manfaat...........................................................................................          1

BAB II PEMBAHASAN                                                                                                
         2.1 Klasifikasi Ikan Arwana ..................................................................          2                            
2.2 Morfologi Ikan Arwana .................................................................           2
2.3 Jenis – jenis Ikan Arwana...............................................................           3
2.4 Proses Reproduksi Ikan Arwana....................................................           6
2.5 Distribusi Ikan Arwana...................................................................           6
2.6 Status Sumberdaya Ikan dan Perikanan Arwana...........................             7
2.7 Upaya Pengelolaan Ikan Arwana...................................................            7

BAB III PENUTUP    
          3.1 Kesimpulan...................................................................................           9
          3.2 Saran                                                                                                            




BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 500 buah pulau.  Menurut data Departemen Kelautan dan Perikanan luasnya mencapai 7.7 juta km2 terdiri dari daratan (2.9 juta km2 atau 24.7%) dan perairan laut (5.8 juta km2 atau 75.3%). Wilayah daratan dikelilingi oleh perairan laut dengan garis pantai sepanjang 81 000 km.  Di wilayah daratan dijumpai ekosistem perairan umum (perairan tawar) berupa sungai, danau, waduk dan rawa dengan luas mencapai 54 juta ha di seluruh daerah tropika (Susanto, 2005).
Ikan arwana adalah ikan hias termahal dan diakui sebagai salah satu ikan hias terindah didunia. Ikan purba ini dapat mencapai umur antara 30-90 tahun di alam liar.Ikan arwana dikembangbiakkan di tambak khusus. Ikan arwana membutuhkan sekitar 8 tahun untuk mencapai warna tubuh yang stabil. Bagi masyarakat Asia, ikan arwana adalah titisan naga yang melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. (Dwi, 2015).
Salah satu kekayaan alam ayati perikanan asli Indonesia adalah kan arwana.  Ikan arwana merupakan kan hias air tawar yang cukup populer, dan merupakan salah satu ikan kebanggaan Indonesia. Kepopuleran kan arwana di karenakan bentuk ubuhnya yang indah, gaya renang ang gagah, anggun, dan warna yang menarik perhatian. Itulah kelebihan ikan arwana dari ikan hias air tawar jenis lainnya (Yahya dkk., 2013).
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui status sumberdaya ikan arwana di Indonesia.
2.      Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan konservasi ikan arwana
1.3  Manfaat
Adapun manfaaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu media informasi tentang pengelolaan konservasi ikan arwana dan merupakan serta merupakan penyelesaian tugas mata kuliah Konservasi Sumberdaya Hayati Perairan.




BAB II

PEMBAHASAN

     

 

      2.1 Klasifikasi Ikan Arwana

            Menurut Kottelat dkk (1993) adapun klasifikasi ikan Arwana Irian adalah sebagai berikut :

      Kerajaan          : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Actinopterygii

Ordo                : Osteoglossiformes

Famili              : Osteoglossidae

Genus              : Scleropages  

Spesies            : Scleropages jardinii

 

2.2 Morfologi Ikan Arwana

 

Gambar 1. Morfologi ikan Arwana

Ikan arwana memiliki badan yang panjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Memiliki warna berkilau seperti perak, ikan ini disebut juga sebagai "ikan naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Untuk harga satuan dari ikan ini yang dewasa telah mencapai jutaan. Umur ikan arwana tergolong panjang, maka banyak orang yang cenderung memelihara ikan ini sebagai ikan hias akuarium.Arwana termasuk ikan yang sulit dikembangbiakan. Namun, dengan didukung ketersediaan lahan, sumber air yang cocok, dan pakan yang tersedia secara kontinu maka arwana dapat ditangkarkan. Dengan tingkat kesulitan tinggi untuk menangkarkan arwana dan termasuk ikan langka yang dilindungi maka harga ikan ini pun mahal.

Bagian badan di tutupi oleh sisik,pada bagian kepala ikan arwana tersebut terdapat peraba makanan yakni sungut.jenis mulut pada ikan ini ialah mulut yang tidak dapat di sembulkan,sedangkan  bentuk tubuh ikan arwana ini yaitu pipih kompresed yaitu pada bagian kepalanya picak dan badannya pipih.Posisi mulut pada ikan arwana berada di atas hidung menghadap ke atas juga ikan ini termasuk ke dalam golongan ikan yang berbentuk tubuh simetris bilateral dan tergolong ke dalam osteichtiyes. Pada bagian badannya terdapat sirip-sirip yang lengkap sperti ikan pada umumnya,hanya saja ikan ini mempunyai kekhususan bentuk seperti yang terdapat pada bagian ekornya yaitu berbentuk belah ketupat,pada sirip punggungnya berada di belakang bagian interior badan yang terpisah dengan ekor.gurat sisi pada ikan arwana berbentuk sempurna melengkung ke bawah sedikit.

 

2.3 Jenis - Jenis Arwana

Adapun jenis-jenis arwana yang ada di Indonesia menurut Dwi (2015)  antara lain sebagai berikut:
a. Arwana Super Red
 
                                                      Gambar 1 : Ikan Super Red Arwana
                                  Sumber : http://hobbysatwa.blogspot.com (6 November 2016)
Arwana super red ini asli dari Indonesia. Di habitat aslinya banyak ditemui di sungai-sungai Kalimantan utamanya di Kalimantan bagian barat seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut.  Ikan arwana merah memiliki beberapa varietas diantaranya arwana warna merah darah (blood red), merah cabe/ cabai (chili red), merah oranye (orange red) dan purple red. Secara umum ikan Arwana merah,sejak kecil sudah memiliki warna merah pada sirip, ekor, dayung dan sungut.Sedangkan warna merah total pada badan akan muncul ketika arwana sudah berusia 3 – 4 tahun.
b.Golden Red Tail (GRT) Arwana 
 
Gambar 2. Golden Red Tail Arwana
Sumber : http://hobbysatwa.blogspot.com (6 November 2016)

Arwana jenis ini di alam banyak ditemui di habitat air tawar daerah Pekan Baru, Riau, Sumatera. Di pasar internasional Sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana).  Varietas arwana jenis ini berdasarkan warna dasarnya terdiri dari blue base, green base dan gold base. Kekurangan dari arwana ini adalah warna sisik pada umumnya tidak bisa sampai melewati punggung dan hanya sampai pada level sisik ke 4 (dihitung dari bawah badan ke atas). Warna dasar sisikGRT bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki bentuk yang sangat mirip. GRT muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.

c. Jardini Arwana 
Karakteristik arwana jenis ini memiliki warna dasar hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kuning ke emasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip & ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini dapat dijumpai di Pulau Irian karena arwana ini sering pula disebut sebagai arwana irian. Jardini dibagi 2 jenis, yaitu warna dasar lebih gelap adalah Scleropaqges jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah Scleropaqges leicharti.

 

Gambar 3. Jardini Arwana

Sumber : http://hobbysatwa.blogspot.com (6 November 2016)

d. Silver Arwana
Mempunyai ukuran maksimal 1,2 meter, berwarna keperakan (silver), dan sirip-siripnya cerah kemerahan. Distribusi dan habitatnya pada alam terdapat di Sungai Amazone Amerika Selatan. Hidup di air menggenang, anak-anak sungai. Hidup di permukaan sungai. Termasuk ikan yang agresif terhadap ikan lain. Ikan Silver Arwan juga predator yang menyerang ikan, udang, reptil, mamalia air, dan serangga dengan melompat keluar air. Ikan silver arwana di Indonesia sudah banyak yang melakukan penangkaran.
Perkembangbiakan ikan silver arwana dikarenakan harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat dan mudah untuk dipelihara sebagai ikan hias. Bentuk tubuh yang memanjang dan sirip yang memanjang menjadikan ikan arwana silver berbeda dengan ikan arwana jenis lainnya.   
Gambar 4. Silver Arwana
            Sumber : http://hobbysatwa.blogspot.com (6 November 2016)

 

2.4 Proses Reproduksi

Perkawinan akan terjadi pada waktu musim hujan. Hujan yang turun membuat air menjadi lebih dingin. Pada hari kedua musim hujan temperatur air berkisar antara 25-26oC. Saat itulah induk-induk arwana memijah. Induk jantan akan menggesek-gesekan tubuhnya ke bagian belakang tubuh betina, lalu keduanya saling berhimpitan. Betina akan mengeluarkan telurnya dan induk jantan segera mengeluarkan sperma untuk membuahi telur. Pada saat peristiwa tersebut terjadi, air disekitar tempat pembuahan kan terlihat berbuih. Itu tandanya sperma jantan sudah keluar. Proses pembuahan memakan waktu 20-30 menit. Jumlah telur dalam satu kali pemijahan sekitar 15-25 butir. Ukuran telur rata-rata 1,5-1,8 cm. Selanjutnya satu persatu telur dipunguti oleh induk jantan dan disimpan didalam mulutnya.

2.5 Distribusi Ikan Arwana
Ikan arwana merupakan ikan prasejarah yang dewasa ini tergolong sebagai ikan hias termahal di dunia. Hingga saat ini, ikan arwana dipercaya sebagai ikan hias yang sanggup membawa hoki atau keberuntungan bagi pemiliknya. Sehingga ikan arwana banyak dicari oleh masyarakat. Ikan arwana asal Kalimantan Barat, tepatnya sungai Kapuas, pada hakikatnya merupakan ikan prasejarah yang memiliki warna merah dan kuning keemasan, yang oleh masyarakat Kalimantan Barat disebut sebagai ikan Siluk atau Peyang (Dwi, 2015).
Ikan Arwana asal Indonesia, ditemukan pertama kali oleh Muller dan Schiegel pada tahun 1845 di sungai Doccen, Kalimantan Barat. Kemudian oleh pakar lain dilaporkan bahwa ikan arwana juga terdapat di Sumatera, Bangka, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Ikan Arwana Asia bertubuh gagah dengan bentuk tubuh memanjang, punggung lurus, dan datar dari ujung moncong sampai sirip punggung. Di Indonesia ikan arwana ditemukan di Sumatera, Kalimantan Barat dihulu sungai Kapuas dan Danau Sentarum, dan Irian (Murtidjo, 2001).

2.6 Status Sumberdaya Ikan dan Perikanan Arwana
Distribusi ikan arwana terdapat di Papua bagian selatan, Papua Nugini dan Australia. Ikan tersebut biasa hidup di sungai yang berarus lambat atau di bagian rawa di sekitarnya yang berair tenang (Setiadi dkk., 2013).
Keberadaan arwana di alam saat ini sangat sedikit, bahkan terancam punah. Tingginya permintaan dan terbatasnya produksi budi daya membuat banyak ikan arwana ditangkap dari alam secara ilegal. Padahal, sejak tahun 1969 Arwana telah tercatat dalam Red Data Book yang dikeluarkan oleh Organisasi Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dunia (IUCN) sebagai salah satu fauna langka didunia. Dalam konvensi internasional yang mengatur tentang perdagangan flora dan fauna langka, CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), mengategorikan arwana sebagai Apendix I yang berarti langka. Di Indonesia arwana juga telah dilindungi sejak tahun 1980 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 716/Kpts/Um/10/1980. Adapun dalam dunia ilmu pengetahuan arwana dikenal sebagai survival ikan purba (Machmud dan Hartono, 2009).

2.7 Upaya Pengelolaan Ikan Arwana
 Menurut Setiadi dkk (2013) adapun peraturan perundangan yang terkait dengan pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem, khususnya pengelolaan perikanan arwana adalah sebagai berikut:
1.Ratifikasi Konvensi dan Kesepakatan Internasional, antara lain Convention on Biological Diversity
2.Code of Conduct for Responsible Fisheries, khususnya mengenai Fisheries Management suplement 2 The Ecosystem Approach to Fisheries
3.UUD 1945 pasal 33, yang menyatakan bahwa kekayaan alam Indonesia digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4.UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan yang telah direvisi menjadi UU Nomor 45 tahun 2009
5.UU No. 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, yang mengamanatkan bahwa pengelolaan sumberdaya ikan di perairan umum daratan menjadi wewenang Pemerintah Daerah.
6. UU No. 7 tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam
7. PP Nomor 60 tahun 2007 tentang Konservasi sumberdaya Ikan
8. Sejarah perkembangan peraturan tentang konservasi sumberdaya ikan arwana Irian, antara lain: Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.12/ Menhut–II/2005 mengenai penetapan ikan arwana irian sebagai satwa buru.
Pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries) mengisyaratkan pentingnya upaya integrasi aspek biologi, ekologi, ekonomi dan sosial dalam memahami, memanfaatkan dan mendaya-gunakan sumberdaya sebagai suatu sistem alam (ekosistem) yang mampu secara terus-menerus menghasilkan jasa-jasa ekosistemnya. Di perairan umum daratan, sasaran pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem memerlukan agenda penelitian yang difokuskan pada: kuantifikasi jasa ekosistem yang disediakan oleh perairan; kuantifikasi keuntungan ekonomis, sosial dan nutrisi dari perikanan; perbaikan rancangan kajian untuk mengevaluasi potensi eksploitasi perikanan; dan kajian timbal balik antara perikanan, produktivitas ekosistem dan keanekaragaman akuatik (Beard et al., 2011).
Lima langkah utama yang harus dilakukan dalam penerapan ko-manajemen perikanan meliputi: (1) identifikasi kawasan pengelolaan perikanan secara partisipatif; (2) identifikasi masalah dan kondisi yang ada sekarang; (3) identifikasi perubahan yang diharapkan (perumusan tujuan ko-manajemen perikanan); (4) penetapan cara untuk mencapai tujuan; dan (5) penetapan cara menilai apakah rencana komanajemen perikanan mencapai sasaran (Koeshendrajana et al., 2007).



BAB III
 PENUTUP


3.1 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.    CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), mengategorikan arwana sebagai Apendix I yang berarti langka. Di Indonesia arwana juga telah dilindungi sejak tahun 1980 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 716/Kpts/Um/10/1980.
2.     Upaya berbagi pengelolaan keberadaan sumberdaya ikan arwana dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries) dan penerapan ko-manajemen perikanan.

3.2 Saran
            Adapun saran dari penulis adalah marilah bersama-sama untuk meningkatkan rasa peduli dalam melestarikan terhadap keberadaan populasi sumberdaya khususnya ikan arwana. Serta adanya penegakan hukum dan peraturan yang tegas serta kesadaran masyarakat dalam menjalankan dan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku.






DAFTAR PUSTAKA



Beard, T. D., S. J. Cooke., R.Arlinghaus., P. B. Mcintyre., S.S. Desilva, D. Bartley and I. G. Cowx. 2011. Ecosystem Approach to Inland Fisheries: Research Needs and Implementation Strategies. Meeting Report. Inland Usheries Research Needs Biol. Lett. 3p.

Dwi, B. A. 2015. Ikan Arwana Sebagai Objek Penciptaan Karya Seni Logam [Skripsi]. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Koeshendrajana, S., D. I. Hartoto, Sulastri & S. Larashati. 2007. Model Pengelolaan Bersama (CoManagement) Kawasan Konservasi Perikanan Perairan Muara. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kottelat, M, Whitten, A.J., Kartikasari S.N. dan Wirjoatmodjo, S. 1993. Freshwater Fishes Of Western Indonesia and Sulawesi. Priplus Editions Limited. Jakarta.p 229.

Machmud dan R. Hartono. 2009. Arwana Super Red dan Golden Red. Jakarta: Penebar Swadaya.

Murtidjo, B. A. 2001. Penangkaran Ikan Arwana. Yogyakarta: IKAPI. 

Setiadi, E. K.,K.Purnomo.,D.W.H. Tjahjo dan S. Koeshendradjana. 2013. Pendekatan Ekosistem untuk Pengelolaan Sumberdaya Ikan Arwana Irian, Scleropages jardinii, di Sungai Maro, Merauke-Papua. Jurnal kebijakan Perikanan Indonesia Vol.5(2) Hal: 87-96.

Susanto, I. S. 2005. Spesies Ikan Langkah dan Terancam Punah Perlu Dilindungi Undang-Undang. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. Vol.12 (2) Hal: 153-160.

Yahya., U. Bijaksana dan M. Adriani. 2013. Pemberian Variasi Jenis Pakan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Arwana (Scleropages formosus ) di Dalam Wadah Budidaya. Jurnal Fish Scientiae Vol.4(6) Hal: 145-156.


3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Baccarat at the Park - FBCasino
    This is a very traditional หารายได้เสริม form of Asian 바카라 Blackjack with 4 players, 1xbet and the game is played by three players. The game has a special dealer, and a small

    BalasHapus
  3. Borgata Hotel Casino & Spa To Host U.S. Open For
    Borgata Hotel Casino 진주 출장안마 & Spa will host U.S. Open 경상북도 출장샵 For 시흥 출장안마 The First Time 거제 출장안마 In 이천 출장마사지 July 2020, the venue will host events for the first time since the

    BalasHapus